Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? |
Fatimastories
November 04, 2014
Maret 30, 2014
#Perang Baliho
Bosen rasanya setiap hari dan setiap empat tahun sekali kalau melihat baliho-baliho bertebaran di pinggir jalan. Gak sedep dipandang mata. Antar baliho yang berisi iklan dan foto-foto caleg tumpah ruah, ada yang bergelantungan di pohon-pohon, di tiang listrik, ditancepin ditrotoar. Gak muat sekalian aja orangnya di gantung disitu juga. Udah mirip kuntilanak nangkring di pohon. Mending kalau fotonya girlband dan boyband korea. Bening-bening coy .. :D
Bukan apa-apa. Indonesia gimana mau terlihat bersih dan asri, urusan baliho di pinggir jalan gak bisa diurus dengan baik. Padahal itu salah satu bentuk penghilang jenuh, kalau kita habis pulang kerja, pulang sekolah, pulang ngajar dan lain sebagainya. Kalau kanan kiri sudah gak sedep dipandang mata, liat aja para pengguna kendaraan di jalanan. Yang ada sikut kanan sikut kiri biar cepet sampe rumah. Mana udara panas banget, kalau siang hari serasa matahari diatas ubun-ubun. Dan kaalau malam hari serasa nguap antara panas karena polusi udara dan dinginnya angin malam.
Sebenarnya baliho bisa menambah pendapat daerah, tapi kan bisa dibuat lebih rapih dan gak semrawut. Bagi saya itu juga termasuk mengganggu lalu lintas. Pokoknya Pemerintah Indonesia harus bisa merubah sistem, paling tidak bisa dimulai dari baliho. Kalo egak segera dirubah, makin lama makin tenggelam dengan negara lain.
Di jepang kita bisa lihat jalanan, dan trotoarnya yang bersih dan kendaraan umum yang dicat dengan bermacam-macam karakter mulai dari doraeomen, pokemon, rilakuma dsb. Negara lain mendapatkan pendapat daerah juga dari denda. Denda karena baliho misalnya, denda karena buang sampah, denda karena merokok sembarangan. Pemerintah Indonesia paling tidak juga bisa meniru, meniru kebaikannya dari sitem tata kota. Menciptakan lingkungan bersih dan harus tegas menerapkan peraturan itu urusan pemerintah. Saya yakin banget kalau pemerintahnya tegas untuk urusan peraturan saja, lambat laun rakyatnya sadar diri. Apalagi kalau bisa menyediakan kendaraan umum secara massal. Otomatis rakyatnya akan berhenti menggunakan kendaraan pribadi. Anak-anak pasti lebih senang naik bus yang bergambar daripada mobilnya sendiri. Gak ada lagi istilah sikut kanan sikut kiri. Bisa saja kan pemerintah daerah memanfaatkan pekerja seni yang suka nyoret-nyoret tembok jalanan agar trotoar dan jalanan lebih terlihat lebih kece. Gak perlu beli lagi kendaraan umum yang banyak ke negara lain, yang ada diperbaiki dan dipercantik. Teknisi dan yang ahli permesinan di Indonesia kan banyak. Yang bisa desain juga banyak. Menurut saya, cukup itu saja dimanfaatkan dengan baik, saya rasa Indonesia bisa berubah dalam jangka satu tahun.
Urusan perang iklan dan perang partai gak masalah. Yang menjadi masalah itu karena tempat. Andai saja ada satu tempat khusus yang memadai untuk sekedar iklan dan baliho-baliho. Itu sudah jauh dari kesan kumuh.
Tahun ini adalah waktu yang tepat untuk mencari pemimpin baru, tinggal menghitung hari. Akan berakhir dengan pemimpin yang sama atau egak, ada di tangan kita juga. Satu suara menentukan Indonesia empat tahun kedepan.
Bukan berarti saya berbicara seperti ini, saya calon anggota dewan
Saya bukan caleg, saya juga bukan capres, hanya ingin sekedar berbagi tentang perspektif saya mengenai baliho yang gak bisa disusun dengan rapi oleh pemerintah daerah kita.
Semoga dengan pergantian pemimpin ini akan ada nafas segar di jalanan tentang semrawutnya baliho. Barangkaaliii baliho-baliho yang berserakan, besok akan tersusun rapih jika sudah berganti pemimpin. #semoga
Pesan saya cuma satu
#Jangan Golput Kakaa :D
#Nyasar
Kalo nyasar ketemu orang baik dan suka ngasih energi positif enak
Tapi kalau nyasar ketemu orang gila? waa.. kaburr
Saya pernah nyasar ke suatu tempat yang disitu bukan bidang keahlian saya. #Research
Ya, Menjadi seorang researcher gak pernah kebayang sebelumnya, ngumpul sama orang-orang yang suka baca buku tebal, ngumpul sama orang yang berkacamata tebal.
Kalau suatu saat kamu juga pernah nyasar. Jangan merasa aneh.
Kalau suatu saat kamu juga pernah nyasar. Jangan merasa aneh.
Jangan aneh jika nanti setiap ide gak pernahh di respon, jangan aneh jika bertemu dengan orang yang cuma mikirin diri sendiri, jangan aneh jika pada akhirnya kamu memilih keluar.
Tapi bertemu dengan mereka sebagian lagi mengasyikkan.
Baanyak hal yang tidak pernah saya dapat sebelumnya. Yang awalnya laptop cuma dianggurin buat donlod gambar, dan lagu gak jelas. Yang awalnya laptop cuma dijadikan bantal dan teman ngiler, sekarang bisa bermanfaat buat ngetik tulisan-tulisan yang kadang kala masih gaje dan gak bisa kebaca.
Yang kata temen saya, penelitian saya masih gak seger, gak enak dibaca, gak uptodate malah ada yang bilang penelitian saya gak fokus.
itu biasa. Yang penting mahh belajar aja, sampe blenger. Sampai orang-orang bosan belajar, jangan sampai justru kita yang bosen belajar. #Keep calm, belajar terus sampe mampus :D
Siapapun kamu yang hari ini lagi nyasar, nikmatilah!
Nyasar kalau dipikir-pikir lebih banyak manfaatnya. Bertemu orang baru, bertemu bidang baru, bertemu dengan jalan baru yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Bertemu dengan jati diri kita sebenarnya melalui bercakap-cakap dengan banyak orang.
Untuk yang belum pernah merasakan yang namanya nyasar
Beruntung juga. Karena gak repot dan bersusah-susah menyesuaikan diri.
#selamat bernyasar-nyasar ria :)
#selamat bernyasar-nyasar ria :)
Maret 28, 2014
#Warning
Galau kalo terus-menerus dibiarkan jadi penyakit..
Ciyus. Beneran. coba aja kalo gak percaya :D
Ciyus. Beneran. coba aja kalo gak percaya :D
Maret 26, 2014
#Cerita Saya
Teman saya pernah bercerita, sebut saja Abi. Ia sekarang seorang ustad. Usia dua puluh tahun menikah, dan istrinya pada saat itu masih berumur delapan belas tahun. Dia orangnya suka menulis. Sambil kuliah, sambil mengurus rumah tangganya, dan menghidupi keluarganya lewat menulis. Dia pernah berpesan, "menulis kisah inspiratif atau menulis hal yang berbau pendidikan itu tidak harus menunggu diri kita baik dulu. Menulis sama saja seperti sedang mendakwahi diri sendiri. Ketika buku itu selesai maka saya akan merasa malu kalau pekerjaan itu tidak saya lakukan", kata dia.
Perkataan teman saya menjadi mantra bagi diri saya pribadi, hingga detik ini saya berusaha lagi menulis, meski sekedar menulis di blog atau membagikannya di facebook, semua sama saja. Saya hanya sedang berusaha meyakinkan diri sendiri untuk menulis dan melatih ketekunan, itu saja. Kalaupun tulisan saya pernah nongol di koran itu hadiah ketekunan barangkali, hehe #narsis :)
Ada juga cerita lain dari teman saya, alasan kenapa sampai hari ini dia enggan mengenakan jilbab. Simple sekali dia menjawab, "aku masih suka ngakak dipinggir jalan, masih suka nongkrong, masih belum bisa baik dan lain sebagainya. Dia juga berdalih, "Aku gak mau mbak giliran aku berjilbab nantinya aku malah merokok, ngomong kasar, jejeritan dipinggir jalan. masak berjilbab aja kayak gitu?"
Kali ini saya akan mengulang perkataan Abi. Mau berjilbab, jangan pernah memandang diri kita harus baik dulu, atau orang lain tidak baik. Semua kembali kepada proses. Kalian tahu kenapa Islam bisa berjaya sampai sekarang? Karena, Nabi sangat menghargai yang namanya proses. Beliau tidak semerta-merta mendakwahi orang semaunya, beliau selalu sabar. Sabar dalam menunggu perintah Allah, sabar dalam menghadapi kaum kafir Quraisy.
Artinya kita sebagai manusia diperintah Allah untuk taat. Jilbab dulu, tunjukin kalau kamu muslim. Tunjukin kalau jati diri muslim itu baik, bukan yang suka free sex, bukan yang ngerokok dsb. Nabi ketika beliau berdakwah jalan kaki gak ada pake pesawat, gak pake naek travel, gak pake alpard yang bisa ngadem kalo kepanasan atau smsan dulu sama para sahabat dan tabi’in, paling banter Nabi minta bantuan onta buat nganterin beliau kemana-mana. Beliau tetap berusaha, sambil berdoa sambil memperbaiki diri selama proses dakwah berlangsung. Semakin beliau di hina semakin getol berdakwah tanpa kenal lelah dan semangatnya berdarah-darah. Terlebih kita sebagai pemuda penerus bangsa harus tetap optimis untuk peluang sekecil apapun. Ada kesempatan menulis, menulislah. ada kesempatan berjilbab, berjilbablah dari sekarang jangan nunggu dijilbabin pas mau dikubur. Pokoknya mah, ada kesempatan berbuat baik berbuat baiklah.
# it's my perspektif
Maret 25, 2014
Maret 24, 2014
#Allah Gifts
Semakin kesini, semakin Allah menunjukkan kebenaranNya sama saya. Supaya saya percaya, supaya saya yakin, bahwa gak doa yang gak dikabulin.
Langganan:
Postingan (Atom)