Juni 29, 2011

The Power Of Putih Abu-Abu


     Ingat lagu Rhoma yang salah satu petikannya “Masa Muda, Masa Yang berapi-api”,? Pasti kalian tahu. Mengingat itu aku ingat masa SMA yang seperti terbuang begitu saja. MAN. Ya, dulu aku sekolah di Madrasah Aliyah Negeri satu-satunya dikotaku. Dimana tidak ada Madrasah lagi yang berstatus Negeri kala itu. Sengaja aku hijrah ke kota agar mendapat pendidikan dengan fasilitas yang lebih baik. Karena menurutku kalau aku bertahan dikampung, aku tetap saja menjadi perempuan yang udik. Aku akui itu agak aneh, aku berlatarbelakang pendidikan bukan madrasah artinya aku langsung duduk di sekolah Madrasah ketika usia SMA. Sebelumnya aku belum kenal dengan Madrasah Ibtidaiyah atau Tsanawiyah. Jujur saja, materi yang aku dapatkan tentang keagamaan banyak sekali. Terutama yang berbahasa Arab. Streess awalnya. Tapi lambat laun aku bisa beradaptasi. Ya, walaupun aku tetap tidak bisa berdaptasi dengan materi eksakta. Aku tidak mahir dibagian itu. Boleh dibilang IQ ku rendah dan tidak dapat mendaftar untuk bisa masuk jurusan MIPA.


       Ingin sekali rasanya aku menjadi anak SMA lagi, andai aku diberi beberapa menit saja untuk kembali kesana pasti aku akan sangat senang. Ada banyak hal yang belum aku kerjakan, ada banyak hal yang ingin

     Masa SMA, memang masa yang penuh dengan gejolak. ada yang biasa2 saja, ada yang biasa mencetak prestasi, ada yang nakalnya naudzubillah termasuk; aku. hehehe..
Ya, dulu aku terbilang nakal. Bukan nakal disekolah tapi diluar sekolah. boleh dibilang akibat ikut2an. suka keluyuran dan jalan, itupun karena diajak teman, seandainya aku tak kenal mereka aku akan jadi penghuni kos taat. Aku tidak menyalahkan teman-temanku atas kenakalanku ini, hanya saja aku berusaha mengingat kejadian-kejadian yang pernah aku lakukan dulu. Lebih dari tiga kali aku jatuh dari sepeda motor dan Maha Besar Allah aku selalu selamat. sejatinya, aku tidak punya kendaraan cuma bermodal sepeda ontel. masak ia, preman jalan naeknya sepeda ontel? paling umum ya motor biar bisa kebut-kebutan dijalan.
    Sejak aku duduk di kelas tiga, aku bebas dari semuanya. aku punya teman baru yang rata-rata berisi Pria, hanya ada empat perempuan didalamnya. Biasanya jika berteman dengan pria nakal-nya lebih parah, tapi di kelasku ini terasa berbeda. Sebagian dari mereka rajin dan aktif. Yang membuatku kagum setiap hari mereka pasti shalat bersama ketika adzan berkumandang. Kebiasaan burukku lambat laun berkurang, tidak keluyuran. terlebih lagi aku juga beda kelas dengan Geng ku. Otomatis kita jarang bersama, dan aku lihat temanku itu tak lagi mendekatkan diri denganku. Satu lagi, salah satu dari gengku dikeluarkan dari sekolah. Ya, dia selain nakal juga sering bermasalah disekolah. Untung aku tidak terlibat didalamnya dan masih dalam batas-batas wajar.
     Teman juga menentukan prestasi loh ternyata. Aku pernah menduduki peringkat kedua nilai terbaik dikelas, Alhamdulilah ya sesuatu.^^ benar kata pepatah, kalau mendekati orang yang jualan parfum pasti kita ikut mencium baunya. dan satu lagi yang aku ingat "Berteman dengan yang jahat pasti akan ikut jahat, berteman dengan orang alim pasti ikut alim" Wallahu a'lam bis showab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar