Desember 20, 2011

Dimanakah Letak Tunduknya Pandangan

Pada suatu hari yang terik di serambi salman, saya berbicara kepada seorang teman :
dunia telah menjadi dua jenis, dimana ternyata keduanya hampir sama saja. sulit menundukan pandangan.


Manusia dengan arogannya telah membagi dunia dimasa hidupnya, dunia nyata dan dunia maya. Dimana kedunya memiliki porsinya masing masing di setiap 24 jam yang dimiliki.
Waktu mereka menjadi terasa lebih sedikit, padahal sama saja. Dunia maya dan dunia nyata nyaris tidak ada bedanya, hanya kontak fisik yang semakin hilang.
Ketika berjalan-jalan, baik di dunia nyata dan dunia maya. Seseorang diminta untuk menundukkan pandangannya. Dunia nyata susah karena seseoarang bisa melihat langsung kepada sesuatu yang sebaiknya tidak dilihat.

Laki-laki terjebak dalam berbagai situasi , perempuan pun begitu.

Dunia maya , lebih susah lagi , kamu merasa tidak seorang pun melihatmu sedang melihat-lihat dan lebih leluasa untuk melihat lebih lama.
Menikmati setiap pandangan yang menarik bagimu
Seorang laki-laki bisa mendapati perempuan yang di dunia nyata tertutup rapat , dan kemudian terbuka di dunia maya.
Lepas lah kerudung di kepalanya.
Perempuan tidak ditakdirkan untuk menyukai tubuh laki-laki , tapi dia selalu mencari tahu apa-apa yang dilakukannya.
jalan-jalan di kedua dunia itu memang harus hati-hati, ada seseorang yang sedang melihat kita dan kita tidak menyadarinya
merasa aman bahwa dunia maya kita bebas memperlihatkan hal-hal yang kita rahasiakan di dunia nyata, nyatanya tidak. Orang-orang banyak sekali yang bepergian di dunia maya di kala malam. Dikala kita juga bepergian waktu itu.
Orang selalu terhubung dalam 2 dunia tersebut dalam waktu bersamaan, keliling dunia dalam hitungan detik. Berpindah tempat hanya dalam sekali klik
Mereka selalu kelabakan ketika salah satu dari dunianya lupa dibawa, merasa mati, merasa kosong.
Dunia memang sudah melekat dalam hatinya, baik laki-laki atau perempuan.
Laki-laki harus menundukan pandangan dan memang sungguh lebih susah menundukan pandangan di dunia maya, ketika berjalan seorang diri kemudian mendapati seorang perempuan rela melepas kerudungnya dengan bahagia.

Laki-laki mana yang tidak penasaran . .

Lantas dia berusaha kembali ke rumahnya (homepage), menutup dunia mayanya. Kemudian tidur terlelap dalam bayang-bayang . .
Kini bagi dia, perempuan yang dilihatnya baru saja itu sama saja tidak mengenakan kerudungnya ketika ia bertemu di dunia nyata, meski ia mengenakannya.
Sudah tidak ada rahasia lagi antara mata dan pikirannya.
Jika mata menunduk, maka pikiran dan hatinya telah mengetahui sebenarnya, bayangannya muncul dalam setiap pandangan nya meski terpejam

Perempuan itu, menarik, bahkan dilihat oleh sesama perempuan, ia menarik dimata sesama perempuan, apalagi dilihat oleh mata laki-laki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar