Desember 21, 2011

Andai Saya Jadi Anggota DPD-RI?

    Pertama, Saya bakal membuat taman bacaan terlengkap yang bisa diakses siapa aja. Bukan sok gaya, tapi kota kami memang sangat minim untuk mengakses buku-buku.
Di kota saya ada beberapa toko kios, itupun hanya berisi buku-buku lama dan
di perpustakaan kota peminjaman buku pun terbatas. Lalu, akses Internet yang tidak begitu lancar membuat kami terlalu sibuk sama facebook saja. Anak-anak muda tercekoki dengan dunia facebook yang jarang memberi manfaat. Kalau saja facebook juga berisi postingan tentang buku bacaan, itu akan sangat membantu. Namun, sayangnya tidak. Hanya orang-orang yang suka menulis dan memposting kedalamnya.
    Kedua, saya juga akan membuka Bookstore. Kenapa harus menunggu jadi anggota DPD-RI untuk buka bookstore saja? Karena, biaya untuk berbisnis semacam itu relatif mahal. Kalau saya resmi jadi anggota DPD-RI otomatis saya punya penghasilan lebih (banyak) dan uang itulah yang nantinya akan saya gunakan untuk menambah koleksi-koleksi buku yang saya punya sekarang dan menjadikannya taman bacaan dan membuka Toko Buku. :D
Pada umumnya setiap kota sedikit sekali mempunyai pusat perbelanjaan buku terbesar. di Kota Malang saja bisa dihiitung oleh jari, Apalagi di Kota kecil seperti daerah saya??? Hampir tidak tersentuh oleh yang namanya "Bookstore/Toko Buku".
    Bukan mendeskriminasi tapi kenyataan yang saya lihat seperti itu. Bagaimana bisa yang katanya "Indonesia ingin menciptakan budaya membaca" tapi toko buku saja tidak punya.
anak-anak kecil saja, mampir ke "Warnet" bukan untuk membaca tapi hanya main-main saja. Main facebook, main game, bahkan tanpa sepengetahuan cenderung membuka situs-situs "porno"
    Dua langkah awal jika saya menjadi anggota DPD-RI dan itu akan terwujud melalui gaji saya, amieen^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar