Desember 21, 2011

SKHOLE: Notulensi Roadshow "Indonesia Mengajar"

Pada roadshow Indonesia mengajar tanggal 29 November 2011 kemarin, Pak Anies Baswedan menyampaikan perkenalan tentang Indonesia Mengajar, antara lain:

Indonesia memiliki banyak tantangan, republik ini hadir bukan untuk memenuhi suatu cita-cita karena cita-cita dapat direvisi, republik ini hadir untuk menepati janji yang merupakan komitmen untuk dilunasi, yaitu yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945: memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Meskipun secara konstitusional ini merupakan tanggungjawab pemerintah, namun kita juga dapat bisa ikut berpartisipasi ke dalamnya. pilihan kita ada dua: lipat tangan atau turun tangan dalam membantu negara mewujudkan janjinya terhadap rakyat.


Dari data yang ada, 21% sekolah di perkotaan kekurangan guru, sementara di pedesaan 37%, daerah terpencil 66%, sehingga di seluruh Indonesia terdapat 34% sekolah yang kekurangan guru. Sementara ada banyak sekolah yang kelebihan guru. Sedangkan untuk kualitas gurunya sendiri, dari nilai maksimal 11, rata-rata kualitas guru di provinsi-provinsi di Indonesia hanya mencapai angka 3,7. Dan tidak ada satupun yang menembus nilai setengah dari nilai maksimal tersebut.

Oleh karena itu indonesia mengajar mencoba mengundang putra-putri bangsa terbaik bangsa ini untuk Turun Tangan sebagai pengajar muda yang akan ditempatkan di daerah terpencil. Pengajar muda ini hadir di daerah terpencil tersebut tidah hanya sebagai pengajar, namun diharapkan dapat menjadi inspirasi dan role model bagi masyarakat di sekitarnya. Selain itu pengajar muda juga diharapkan menjadi visualisasi atas mimpi mereka terhadap anak-anak mereka di masa depan dan menjadi jendela masyarakat untuk membuka dunia. Masyarakat disana pada umumnya ingin anak-anak daerah mereka pun dapat menjadi seorang yang berpendidikan tinggi. Namun pola pikir masyarakat disana pada umumnya masih “buat apa sekolah tinggi-tinggi, toh bakal jadi nelayan juga”. Pola berpikir macam itulah yang coba untuk diubah oleh para pengajar muda ini.

Selain itu diharapkan ketika pengajar muda ini kembali dari tugasnya, mereka membawa kabar baik bagi Indonesia betapa begitu banyak potensi yang ada di Indonesia sehingga membuat kita optimis dengan kehidupan Indonesia ke depannya.

Pengajar muda ini di tempatkan di 14 provinsi di Indonesia, di tempat-tempat yang terisolasi dan tantangan yang sangat luar biasa. Gerakan ini akan tetap kecil, namun memiliki efek yang besar karena pengajar ini juga akan memiliki hubungan dengan masyarakat di sekitar dan menjalin tenun kebangsaan. Kejadian seperti ini berdampak besar bukan hanya asumsi, imajinasi, atau ekspektasi dari Pak Anies saja, namun sudah ada bukti nyata dari program dahulu kala yaitu PTM (pengajar tenaga mahasiswa) yang dilakukan pada tahun 1952-1962 sehingga muncul lonjakan mahasiswa dari kelas menengah kebawah dan adanya kaum kelas menengah yang baru. Ini membuktikan bahwa pendidikan dapat menjadi eskalator sosial dan ekonomi. Namun sayangnya program ini menghilang dan diganti oleh KKN yang hanya 1/2 bulan saja.

Para pengajar muda ini mendapatkan banyak pengembangan diri disana, antara lain, ketangguhan, cara pengambilan keputusan, berdialog dengan masyarakat, dan masih banyak lagi. Sehingga sekembalinya dari sana diharapkan pengajar muda ini menjadi pemimpin yang kompeten dan tau kondisi rakyatnya. Di Indonesia ini sedikit sekali yang dapat menikmati kemewahan pendidikan hingga perguruan tinggi. Sehingga sebagai bagian dari yang sedikit itu kita harus berbagi agar tidak menjadi bagian dari banyak sekali orang yang memiliki kompetensi tingkat dunia namun tidak mengetaui kondisi dan kebutuhan rakyatnya.

From: skholeitb.

2 komentar:

  1. langkah yang cerdas untuk mencerdaskan bangsa, karena masih banyak daerah terpencil kita yang sangat minim mutu pendidikannya. Kalo program ini terwujud, maka akan menjadi sesuatu yang ada banyak kemanfaatanuntuk negeri ini

    BalasHapus
  2. Sudah terwujud koq pak^^
    sudah angkatan ke-3 dan mw angkatan ke-4
    klo melihat cerita2 dr para pengajar muda sayapun tertarik. tapi belum lulus kuliah.

    BalasHapus